Tuesday, March 27, 2012

MANIFESTASI PARU KARENA INFEKSI


PENYEBAB
- Parasit
  • Helminths
  • Ascaris lumbricoides
  • Ancylostomatidae
  • Toxocara
  • Strongyloides stercoralis
- Protozoa
  • Pneumocystis carinii

Mikroorganisme
- Bakteri
  • Streptococcus pyogenes
  • Mycobacterium tuberculosis
- Virus
  • Haemophylus influenza
  • Adenovirus
- Jamur 
  • Aspergilus
  • Candida
  • Blastomyces

ASCARIS LUMBRICOIDES
  • Telur yang fertilised dan yang unfertilised dikeluarkan melalui feses dan masuk ke dalam tanah
  • Di tanah telur yang fertilised berembrio dalam 2-4 minggu dan menjadi infeksius
  • Infeksi terjadi melalui tangan, makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing yang infeksius
  • Telur menetas, menjadi larva di dalam usus halus
  • Larva menembus dinding usus halus dan bermigrasi masuk ke pembuluh darah dan limfe menuju ke sirkulasi hepatik dan jantung sebelah kanan
  • Larva dipompakan ke seluruh tubuh bersama darah menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis*
  • Di dalam paru-paru, larva mencapai alveoli dan menetap selama 10 hari untuk berkembang*
  • Larva bermigrasi menuju trachea, kemudian ke esofagus dan tertelan. Larva kembali ke usus halus dan menjadi dewasa.
  • Di usus halus larva berkembang menjadi cacing dewasa, dan dapat hidup 1 sampai 2 tahun
  •  Trauma mekanik yang disebabkan oleh cacing dewasa dan larva yang bermigrasi merupakan patofisiologi dari infeksi Ascaris (ascariasis)
  • Gejala klinis disebabkan oleh cacing dewasa atau larva yang bermigrasi
  • Gejala respirasi dikarenakan migrasi larva pada paru-paru, hipersensitivitas jalan nafas dan bronchospasme
  • Gejala tersebut dapat ringan atau berat (Loeffler’s syndrome)
  • Gejala pada respirasi : sakit dada, batuk, sesak nafas dan wheezing

Diagnosis
  • Dapat ditegakkan di daerah endemis pada pasien dengan keluhan sesak nafas, batuk, dan eosinofilia
  • Sputum : kristal charcot leyden*
  • Radiologi : infiltrat pada paru
  • Pemeriksaan tinja : dijumpai telur cacing Ascaris lumbricoides

PATOGENESIS LOEFFLER ‘S SYNDROME
  • Larva yang bermigrasi menghasilkan formasi granuloma dengan eosinofil, netrofil dan makrofag
  • Di paru-paru, larva menghasilkan reaksi hipersensitivitas, yang mengakibatkan inflamasi peribronchial yang menghasilkan produksi mukus pada bronchus dan bronchospasme.
  • Infeksi ascaris → mengaktivasi T helper 2 (Th2) → melepaskan Interleukin 4 (IL4) dan IL5 → menghasilkan Immunoglobulin E (IgE) dan aktivasi eosinofil.
  • Ig E berikatan dengan permukaan parasit, diikat oleh eosinofil
  • Eosinofil diaktifkan dan mensekresi granul enzim untuk menghancurkan parasit
  • Parasit memproduksi molekul mirip IL4 → menstimulasi host memprodksi IgE non spesifik → menggagalkan respon imun.

    ANCYLOSTOMATIDAE
    -Infeksi Ancylostomatidae (cacing tambang) pada manusia :
    • Ancylostoma duodenale
    • Necator americanus

    • Cacing jantan dan betina hidup di usus halus.
    • Telur yang dihasilkan cacing betina dikeluarkan bersama tinja
    • Di tanah, telur berkembang menjadi larva rhabditiform → berkembang menjadi larva filariform
    • Larva filariform masuk ke tubuh manusia dengan cara menembus kulit, kemudian menuju pembuluh darah
    • Larva mengikuti peredaran darah menuju jantung, kemudian ke alveoli paru-paru dan menetap selama 1 minggu.
    • Larva bermigrasi menuju bronchus, trachea, dan epiglotis
    • Dengan adanya refleks batuk, larva tertelan, masuk ke esofagus dan akhirnya sampai ke usus halus.

    untuk lebih jelas mengenai materi berikut, download file di bawa ini!!!!

    0 komentar:

    Post a Comment