Tuesday, September 18, 2012

SISTEMATIKA DIN AL-ISLAM

SISTEMATIKA DIN AL-ISLAM
Aqidah (Iman kepada Allah, Malaikat, Rasul, Kitab, Hari akhirat dan Taqdir).
Syari’ah (Ibadah, Mu’amalah, Munakahah dan Jinayah).
Akhlak (terhadap Allah, manusia dan alam sekitar).


ATURAN HUKUM YANG ADA
Hukum Akal.
Hukum Syara’/Syari’at.
Hukum Adat.

HUKUM AKAL
  Wajib : Sesuatu yang pasti ada atau            sesuatu yang pasti terjadi.
 Mustahil : Sesuatu yang pasti tidak ada atau sesuatu yang pasti tidak terjadi.
 Jaiz : Sesuatu yang mungkin ada atau mungkin terjadi atau sesuatu yang mungkin pula tidak ada atau tidak terjadi.

HUKUM SYARA’/SYARI’AT
Wajib : Sesuatu yang mesti dilakukan.
Sunnah : Sesuatu yang terbaik apabila dilakukan.
Mubah : Sesuatu yang keadaannya sama saja antara dilakukan dengan tidak dilakukan.
 Makruh : Sesuatu yang terbaik apabila tidak dilakukan.
Haram : Sesuatu yang mesti tidak dilakukan.


HUKUM ADAT/HUKUM KAUSAL
 Hubungan ada dengan ada.
 Hubungan tidak ada dengan tidak ada.
 Hubungan ada dengan tidak ada.
 Hubungan tidak ada dengan ada.


IMAN
Iman artinya percaya. Secara etimologis diartikan dengan suatu keadaan tentang sikap seseorang. Secara terminologis diartikan dengan sikap batin yang terletak di hati dengan mempercayai semua Rukun Iman dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.


Iman dalam hadis
Hadis riwayat Ibn Majah menjelaskan iman adalah ikatan antara kalbu, ucapan dan perilaku, sebab itu iman merupakan kesatuan antara isi hati dengan ucapan dan perbuatan.
Proses terjadinya iman sejak dalam kandungan sampai balig.


Penciptaan Manusia
Lihat Q.S. al-Mu’minun (23) ayat 12 – 16.
Proses waktu dalam penciptaannya didasarkan pada Hadis Rasulullah S.a.w. :
    - Fase 40 hari I Nuthfah (blastokist).
    - Fase 40 hari II ‘Alaqah (morula).
    - Fase 40 hari III Mudhgah (embrio).


‘AQIDAH DAN PENYEBUTANNYA
‘Aqidah.
Ilmu Tauhid.
Ilmu Kalam.
Ilmu Usuluddin.


OBYEK BAHASAN
 Obyek bahasan ’Aqidah mencakup semua Rukun Iman dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. ‘Aqidah ialah sesuatu yang dibenarkan (dii’ikadkan) dalam hati dan tuntuk kepadanya serta menjadi kepercayaan yang pasti.


Untuk lebih lengkapnya mengenai materi ini,,, silakan download di bwah ini!!!!!

0 komentar:

Post a Comment