Wednesday, January 11, 2012

Skenario.....

       Pak Bayu bersama tinggal di desa Manjur, Pak Bayu adalah seorang pemulung, hidup bersama istri dan tiga orang anakya di pinggir DAS dan dekat dengan TPA  sampah. Rumah Pak Bayu sangat sederhana sekali dan hanya terbuat dari didnding  tepas, beratapkan rumbia dan berlantaikan tanah keras. Rumah pak bayu hanya memiliki rumah berukuran 4 x 10 m2, dirumah itu tersedia ruangan keluarga dan berhadapan langsung dengan dapur. Kamar yang dimliki  pak Bau hanya satu ruangan saja. Ventilasi tudak adadan jendela hanya tiga buah. Pk bayu dan keluaraganya hanya menggunakan penerangan dari lampu minyak tanah. 
        Suatu hari anak pak bayu yang pertama menderita demam tinggi, muntah dan sakit perut. Setelah dibawa ke puskesmam di dekat rumahnya, ternyata anak pak Bayu menderita diare dengan dehidrasi berat dan harus dibarawat di puskesmas.  Dari keteangan Pak bayu kepada petugas kesehatan. Ternyata sehari-hari pak bayu dan keluarga menggunakan sumber air untuk keperluan rumah tangga ( masak dan minum) dari sumur dangkal yang dibuatnya (berjarak 5 meter dari jamban),  sedangkan MCK dari sungai yang dekat rumahnya.


Kata-kata Istilah
Diare => penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar terus menerus, dan tinja lebih banyak mengandung air.
DAS dan TPA => daerah aliran sungai dan tempat pembuangan akhir
Jamban => tempat pembuangan kotoran
MCK => mandi cuci kakus
Ventilasi => Ventilasi adalah pergerakan udara masuk ke dan keluar dari ruang tertutup
Puskesmas => tempat pelayanan pertama ketika terkena suatu penyakit

Identifikasi Masalah
  • apa yang menyebabkan anak tersebut sakit ?
  • Berapa seharusnya jarak normal sumur dengan jamban
  • Mengapa air tersebut sudah dimasak tetapi anak tersebut tetap terkena penyakit ?
  • bagaimana mekanisme penularan penyakit tersebut ?
  • Apa saja syarat rumah sehat?
  • Apa saja syarat air yang sehat ?
  • Bagaimana usaha2 untuk menjaga kesehatan.

Analisa Masalah
1   apa yang menyebabkan anak tersebut sakit ?
  • Karna meminum air yang tercemar,
  • Faktor lingkungan, prilaku serta pelayanan yang tidak baik.
2.  Berapa seharusnya jarak normal sumur dengan jamban.
Jawab : lebih dari 10 m.

3.   Mengapa air tersebut sudah dimasak tetapi anak tersebut tetap terkena penyakit ?
Jawab :
Karna air tersebut sudah terkontaminasi,jadi tidak cukup hanya dimasak, mesti di olah terlebih dahulu.

4. bagaimana mekanisme penularan penyakit tersebut ?
Jawab :
Ada 2 cara :
  •  langsung =>antara host yang rentan terkena penyakit
  •  tidak langsung=> melalui suatu media (lingkungan).
5.    Apa saja syarat rumah sehat?
Jawab :
  • faktor lingkungan yang bersih
  • bahan bangunan
  • Ventilasi
  • Cahaya
  • Luas bangunan
6.   Apa saja syarat air yang sehat ?
Jawab :
  • syarat fisik : tidak berbau,tidak berwarna,tidak berasa,disterilkan
  • Syarat bakteriologis : tidak mengandung bakteri berlebih.
  • Syarat kimia : tidak mengandung zat2 kimia yang toksik
7.   Bagaimana usaha2 untuk meninggikan nilai2 kesehatan.
awab :
  • Preventif :
    > primer : pencegahan dini
    > sekunder : mendeteksi suatu penyakit
    > tersier : rehabilitasi,membatasi kecelakaan
  • Promotif :
    > penyuluhan,bakti sosial,dll
  • Kuratif.
  • Rehabilitatif.
Pohon topik




Learning Objective

  • Bagaimana menetahui status kesehatan lingkungan.
  • Faktor yang mempengaruhi kesehatan. 
  • Mekanisme terjadinya penyakit atau dasar dari sehat ke sakit (paradigma kesehatan)dan penularannya.
  • 3 komponen dalam terjadinya penyakit (host agent,environment)
  •  Syarat rumah sehat.
  • Syarat air sehat & sumbernya.
  • Usaha2 untuk menjaga kesehatan & Dampak sumur tertutup & terbuka.

Belajar Mandiri

1.Bagaimana keadaan lingkungan dikatakan sehat.
Menurut Hendrik L. Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu: keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan. Dan ke 4 faktor tersebut saling berpengaruh atu sama lainnya.
Kesehatan optimal apabila 4 faktor bekerja bersama-sama secara optimal.
Yg paling berpengaruh adalah lingkungan.
 
Untuk mengetahui status kesehatan suatu lingkungan maka kita harus menganalisa lingkungan tersebut.
  1. Analisa derajat kesehatan (morbiditas dan mortalitas)
  2. Analisa aspek kependudukan (jumlah, pertumbuhan,pekerjaan penduduk,dll)
  3. Analisa pelayanan/upaya kesehatan (secara preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif)
  4. Analisa perilaku kesehatan (pengetahuan/sikap, tindakan)
  5. Analisa lingkungan (fisik, biologis dan sosial)

Derajat kesehatan

Untuk mengetahui derajat kesehatan kita bisa melihat keadaan mortalitas dan mordibitas.

Mortalitas
  • Angka kematian bayi. penelitian menunjukkan bahwa IMR sangat erat kaitannya dengan kualitas lingkungan hidup, gizi masyarakat, keadaan sosial ekonomi, tingginya IMR menunjukkan bobot masalah mengenai perinatal,: komplikasi kehamilan, perawatan kehamilan, komplikasi persalinan dan perawatan bayi
  • Angka kematian bayi Kematian balita sangat berkaitan dengan kualitas sanitasi rumah tangga dan keadaan gizi anak
  • Angka kematian menurut penyebab (CSDR) berguna untuk melihat penyebab-penyebab atau penyakit apa yang menjadi penyebab utama angka kematian
Mordibitas

Incidence rate
  •     jumlah kasus baru suatu penyakit tertentu yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, dalam masa waktu tertentu pula
Prevalence rate
  • jumlah orang yang menderita sakit pada umumnya atau mmenderita penyakit tertentu dalam suatu kelompok penduduk tertentu dalam suatu masa tertentu. utk penyakit akut maka indikator yang baik digunakan adalah angka incidance’
  • Untuk penyakit kronis , penggunaan angka incidence maupun prevalence penting utk mengambarkan keadaan penyakit
  • Case Fatality rate.






0 komentar:

Post a Comment