Saturday, December 17, 2011

Membran Potensial dan Aksi Potensial (Blok 2 Biomedik 1)

     
Stimulus yang datang dari lingkungan, baik berupa cahaya, suara, tekanan, sentuhan, suhu, ataupun stimulus yang lain, akan diterima oleh reseptor.

     Reseptor adalah bagian dari sel saraf yang terdapat pada organ pengindera. Di dalam reseptor, stimulus yg datang akan diubah dalam bentuk kode informasi. Kode informasi tersebut berupa perubahan elektrokimiawi pada neuron dan disebut sebagai impuls saraf.

        Impuls saraf  inilah yang oleh neuron diteruskan ke otak untuk dipersepsi. Hasil persepsi otak kemudian akan dihantarkan kembali menuju efektor.


        Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan/stimulus, seperti otot, kelenjar, atau sel target sehingga terjadi gerakan/aktivitas.
Penghantaran impuls saraf tersebut terjadi melalui serabut akson dan sinapsis.

Penghantaran Impuls melalui Serabut Akson
          Penghantaran impuls, baik berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut akson, terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.
       
         Pada waktu sel saraf beristirahat (polarized), kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf.
        
         Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat.

        Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial pada serabut akson bervariasi antara 1 - 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.

        Bila impuls telah lewat, maka untuk sementara serabut saraf tidak dilalui oleh impuls yang lain. Ini berarti bahwa serabut saraf mengalami perubahan potensial, kembali seperti semula (potensial istirahat).

        Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.

        Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Sebaliknya, bila kekuatan stimulus di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson.

       Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.

        Proses pengubahan stimulus menjadi impuls mengikuti hukum all or none (semua atau tidak sama sekali).


Muncul tidaknya suatu impuls, dapat terjadi karena dua kemungkinan, yaitu:
              @ Penjumlahan temporal
              @ Penjumlahan spasial

Jenis neuron berdasarkan kemampuannya menghantarkan impuls
              @ Neuron eksitatoris
              @ Neuron inhibitoris

Untuk lebih jelas mengenai materi "Membran Potensial dan Aksi Potensial (Blok 2 Biomedik 1), Download file di bawah ini!!!!!


0 komentar:

Post a Comment